Minggu, 25 Mei 2008

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI


LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI

LAMA PENYINARAN MATAHARI, SUHU UDARA DAN
SUHU TANAH










DISUSUN OLEH

NAMA : M. HATA RUDI SUSANTO
NIM : CIJ 007 023
PROG. STUDI : TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2008
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum agroklimatologi

Mengetahui
Co. Ass
Kadul
C1B004008


Sukri
C1B005019


Ade Mariyam oklima C1B004001


Lisnawati
C1B005014


Zuhriyah Ramdhani C1B005022



Mataram,07 April 2008
Praktikan,

M. HATA RUDI SUSANTO







BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Setiap alat di laboratorium mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. Semakin lengkap alat-alat praktikum dalam sebuah laboratorium , maka semakin mudah kita meneliti dan mengamati objek observasi.

Pengenalan alat dalam praktikum sangat berpengaruh terhadap kemampuan praktikan. Seorang praktikan akan kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum kalau belum mengenal alat-alat praktikum itu sendiri.

Oleh karena itu, dalam laporan praktikum ini praktikan ingin memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran lama penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.

Dalam laporan ini tidak hanya sebatas memperkenalkan alat-alat praktikum saja akan tetapi membahas secara rinci tentang alat-alat tersebut beserta fungsinya yang tidak lain tujuannya adalah untuk mempermudah praktikan dalam penelitiannya.

Praktikan diharapkan untuk memahami kegunaan dari alat-alat praktikum tersebut guna melanjutkan penelitiannya ke observasi yang lebih rumit di mata kulyah agroklimatologi ini.

Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat pengikuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara,m suhu tanah dan memahami cara kerjanya masing-masing.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumf dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. (Anonirn,2007 )
Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas (sunaryo 1998:32). Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi.
Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas tanah
Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman. Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi dan oksigen.
Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 04 April 2008 di D3 Pertanian Universitas mataram.

Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan praktikum yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
Alat pengukur lama penyinaran surya tipe Jordan
Kertas pias
Termometer bola basah dan kering
Termometer ruangan
Termometer tanah selubung logam.

Prosedur Kerja
Ada tiga prosedur yang kita gunakan dalam praktikum agroklimatologi ini antara lain :
Mendengarkan Penjelasan
Setiap hal yang dijelaskan oleh coordinator asistensi diperhatikan dengan seksama oleh praktikan sehingga dapat dipahami dengan sungguh-sungguh.
Mengamati Alat
Semua alat praktikum yang diperlihatkan oleh coordinator asistensi diamati dan didiskusikan sehingga praktikan mampu menjelaskan bagian-bagian dari alat-alat praktikum tersebut.
Menggambar Alat
Alat-alat praktikum yang telah diamati kemudian didokumentasikan dengan menggambar setiap alat praktikum tersebut.



BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Gambar Alat-alat Praktikum


1. Termometer Ruangan
2. Alat pengukur penyinaran tipe jordan








3. Termometer bola basah dan kering




































4. Termometer tanah selubung logam

5. Kertas pias tipe jirdan







Bagian-bagian Alat
Termometer Ruangan
1.1 skala
1.2 air raksa

Alat pengukur lama penyinaran tipe Jordan, bagian-bagiannya antara lain :
Bagian-bagiannya yaitu:
1. Tutup Silinder Jordan
Berfungsi untuk membuka dan menutup tabung silinder sehingga sapat mengganti kertas grafik atau pias yang ada di dalam silinder.
2. Celah sinar
Fungsinya sebagai tempat masuknya sinar matahari yang akan membakar kertas pias sehingga dapat di ukur lamanya penyinaran. Celah sinar ini berjumlah 2 buah.
3. Silinder Jordan
Silinder Jordan ini berfungsi sebagai tempat meletakkan kertas pias dan juga sebagai penangkap sinar.
4. Dasar alat
Fungsi dasar alat ini yaitu agar alat ini bisa duduk pada tempat dimana diletakkan.
5. Pengukur Inklinasi
Bagian ini berfungsi sebagai pengatur dan penunjuk arah sinar matahari yang datang sehingga matahari dapat masuk dalam silinder melalui celah sinar.
6. Lubang sekrup penguat

Termometer bola basah dan kering
Bagian-bagian dari termometer ini yaitu:
1. Termometer
Bagian dari termometer itu sendiri yang merupakan tempat skala
2. Kain muslim
Kain muslim ini merupakan bagian dari termometer bola basah yang berfungsi sebagai penyalur air dari aquades sehingga tetap lembab.
3. Bagian yang berisi aquades
Bagian berfungsi sebagai tempat air murni yang dipakai sebagai pelumas.
4. Tiang statis
Tiang ini diperlukan sebagai penyangga agar kedua termometer tersebut dapat di letakkan.

Termometer tanah selubung logam
Bagian-bagiannya adalah:
1. Tutup selubung
Fungsi dari bagian ini adalah untuk membuka dan menutup selubung jika termometer akan di lepas dan juga sebagai tempat memegang.
2. Selubung termometer
Selubung ini merupakan penutup termometer dan juga untuk melindungi termometer dari pengaruh suhu yang lain akibat air, dan lain-lain dan juga menghindari termometer rusak.
3. Lubang hawa
fungsinya adalah sebagai tempat jalan masuknya hawa atau suhu tanah.
4. Ujung selubung

5. Kertas pias tipe Jordan
1.1 skala
1.2 warna biru dongker (biru tua)

Fungsi dan Cara Pemasangan
Termometer Ruangan
Fungsinyqa adalah untuk mendeteksi suhu. Thermometer ini mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana karena disamping ukurannya kecil, thermometer ini bisa ditaruh dimanapun. Thermometer model ini tidak perlu dibongkar pasang sebab telah didesign sedemikian rupa sehingga penggunaan tingaal menaruhnya dimana mereka suka.
2 Tipe Jordan
Fungsinya untuk mengukur penyinaran matahari
Cara pemasangan :
a. dicari tempat yang terbuka (memperoleh penyinaran) matahari secara sempurna sepanjang hari
b. dipasang alat ditempat yang cukup tinggi seperti atap rumah (bangunan) tiang tembok
c. diletakkan dasar alat dengan posisi mendatar
d. diatur kedudukan alat sedemikian rupa, agar sumbu tengah silinder Jordan sejajar dengan bidang tengah bumi dan tutup silinder harus menghadap kearah bidang ekuator
e. diatur sudut silinder Jordan sesuai sudut inklinasi
f. dibuka silinder jordan dan bersihkan agar dinding silinder bagian dalam tetap kering
g. dipasangkan ker4tas pias melingkar dalam silinder Jordan dengan posisi bagian yang berwarna biru disebelah dalam serta lubang kertas pias tepat pada kedua celah silinder Jordan
h. dipasang tutup silinder dengan menekan bagian tutup sedemikian rupa agar terpasang kuat.
i. Diganti kertas pias setelah matahari terbenam guna pengamatan berikutnya.
j. Ditentukan lama penyinaran matahari yang terukur dengan cara menghitung bagian skala pada kertas pias yang terbakar (jarak kertas pias bernilai 1 jam penyinaran, sedang jarak antar kedua garis = 10m)

3 Termometer bola basah dan kering
Adapun fungsi dari thermometer ini adalah untuk mengetahui suhu udara.
Cara pemasangan antara lain :
a. sangkar dipasang dengan pintu mengarah ke utara-selatan. Di belahan bumi utara dan bagian tempat bi belahan bumi selatan pintu mengarah ke selatan. Maksud pintu tersebut akan berlaku pada tanggal-tanggal sbb: pintu utara untuk 23 september-21 maret sedangkan pintu selatan untuk 21 maret- 23 september
b. thermometer dipasang dengan posisi tertentu sesuai dengan jenisnya
c. pengindraan berupa bejana harus terletak pada lingkungan terwakili yang hendak diketahui suhunya
d. pembacaan dilakukan dengan cepat dan badan pengamat jaringan dekat pengindra
e. waktu membaca skala, mata harus setinggi permukaan cairan pada pipa kapiler supaya tidak terjadi kesalahan paralaks.

4 Termometer tanah selubung logam
Fungsinya adalah untuk mengetahui suhu tanah.
Cara pemasangannya adalah sebagai berikut :
a. Masukkan selubung thermometer ke dalam tanah secara cacak sampai pada kedaloaman 5, 10 atau 20 cm.
b. Buka tutup selubung thermometer, kemudian masukkan thermometer kedalam selubung tersebut secara perlahan-lahan
c. Seterlah bagian pengindrs dari thermometer menyentuh bagian bawah selubung, aturlah posisi thermometer sedemikian rupa sehingga sekalaa thermometer berada pada celah selubung untuk memudahkan pembacaana.
d. Pasanglah tutup selubung dan biarkan alata selama 1 jam untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman 5,10cm, 2,5 jam untuk kedalaman 10-15cm dan 4,75 jam untuk kedalaman 15-30 cm.

5 Kertas pias
Berfungsi sebagai barometer terhadap penyinaran matahari sehingga dapat diketahui sehingga dapat diketahui seberapa besar penyinarannya.
Cara pemasangannya telah dijelaskan di tipe Jordan.



BAB V
PEMBAHASAN

Alat-alat praktikum untuk mengetahui lama penyinaran matahari , suhu udara dan suhu tanah sangat penting untuk diobservasi oleh para praktikan. Pengetahuan awal dalam pembelajaran agroklimatologi ini berpontensi memberikan pemaham terhadap praktikan tentang betapa pentingnya ilmu agroklimatologi tersebut.
Defenisi umum untuk agroklimatologi adalah merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk atau prilaku cuaca dan unsure-unsur atmosfir dalam jangka pendek dan jangka panjang ( I Nyoman soemeiaboedhy dkk,2007:1). Jadi, ilmu agroklimatologi ini mengajarkan kepada praktikan untuk mengetahui seluk beluk atau prilaku cuaca supaya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pertanian.
Sesuai dengan bahasasn laporan diatas mka kita akan mengulas sedikit tentang penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.

A. Penyinaran Matahari
Bagian dalam matahari mempunyai suhu satuan derajat Kelvin, dengan suhu permukaan 6000 K. Dengan suhu tersebut, radiasi yang dipancarkan berupa gelombang elektromagnetik sebesar 37,5 juta watt/m2 permukaan matahari ( I Nyoman soemeiaboedhy dkk,2007:29). Demikian suhu yang dipanaskan ke permukaan bumi ini mengakibatkan temperature panas di bumi semakin bertambah dan bervariasi hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun.
Jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi sngat bervariasi, tergantung pada tempat dan waktu. Factor tempat yang menentukan adalah letak lintang dan keadaan atmosfir terutama adalah keadaan awan. Sedangkan factor secara mikro yang menentukan adalah perbedaan radiasi yang terjadi dalam sehari maupun musiman.
Penyinaran matahari ini kemudian diukur dengan menggunakan alat pengukur penyinaran tipe Jordan untuk mengetahui berapa besar penyinaran dalam satu hari. Setelah diketahui berapa besar penyinaran tersebut kemudian peneliti bias menyimpulkan pemanasan dalam satu hari.
B. Suhu Udara
Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.
Shu udara merupakan keadaan panasnya udara tersebut dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengukur suhu udara dalam suatu waktu diperlukan alat yang bernama termometer bola basah dan kering. Thermometer ini akan menyajikan tingkat suhu dalam suatu waktu tersebut sehingga peneliti bisa mengetahui tingkat suhu itu.

C. Suhu Tanah
Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara atau selatan dan tinggi dari permukaan laut.
Pengukuran suhu tanah umumnya dilakuan pada kedalaman 5 cm, 10 cm,50 cm. bagi Indonesia, pemanasan dan pendinginan tiap hari silih berganti khususnya pada bulan maret-april dan September-oktober pemanasannya lebih banyak daripada bulan lain. Thermometer yang digunakan dalam praktikum yang telah dilakukan praktikan adalah thermometer selubung logam. Thermometer lain yang bisa digunakan adalah thermometer selubung kayu dan thermometer tanah bengkok.









BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini kita akan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum agroklimatologi.

Praktikan bisa membedakan alat-alat yang dipakai dalam setiap percobaan sehingga memudahkan analisis tentang hal yang sedang diamati.

Dalam mengamati suhu udara dan tanah. Thermometer merupakan alat yang sangat dibutuhkan dalam penelitian tersebut karena thermometer adalah alat terpenting untuk mengukur suhu.


SARAN
Dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan untuk selalu mendokumentasikan alaat-alat praktikum baik dengan memfoto atau menggambar alat-alat tersebut.
Diharapkan untuk dimaklumi oleh coordinator asistensi apabila praktikan masih kurang paham maka harus dijelaskan lagi.










DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara. Jakarta

Sunaryo, 1998. tanah Gambut dan Solusinya.Pustaka Ilmu. Tangerang

(
http:///ms.wikipedia.org/ wiki/udara)

(
http:///ms.wikipedia.org/ wiki/suhu)

(
http:///ms.wikipedia.org/ wiki/tanah)

Selasa, 20 Mei 2008

POLA CURAH HUJAN DAN ANGIN DI INDONESIA

Pola Umum Curah Hujan di Indonesia
Pola umum curah hujan di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur.
b. Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat.
c. Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak umumnya berada pada ketinggian antara 600 - 900 m di atas permukaan laut.
d. Di daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar.
e. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT.
f. Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti:
1) Pantai barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November.
2) Lampung-Bangka yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
3) Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari - Februari.
g. Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda, yaitu bulan Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering. Batas daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120( Bujur Timur. Grafik perbandingan empat pola curah hujan di Indonesia dapat Anda lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 21: Perbandingan pada empat pola curah hujan di Indonesia
Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama. Namun masih tergolong cukup banyak, yaitu rata-rata 2000 - 3000 mm/tahun. Begitu pula antara tempat yang satu dengan tempat yang lain rata-rata curah hujannya tidak sama.
Ada beberapa daerah yang mendapat curah hujan sangat rendah dan ada pula daerah yang mendapat curah hujan tinggi:
a. Daerah yang mendapat curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mm, meliputi 0,6% dari luas wilayah Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk).
b. Daerah yang mendapat curah hujan antara 1000 - 2000 mm per tahun di antaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.
c. Daerah yang mendapat curah hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, meliputi Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi.
d. Daerah yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
Perlu Anda ketahui pula bahwa hujan terbanyak di Indonesia terdapat di Baturaden Jawa Tengah, yaitu curah hujan mencapai 7,069 mm/tahun. Hujan paling sedikit di Palu Sulawesi Tengah, merupakan daerah yang paling kering dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun. Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3: Curah hujan di Indonesia dalam satu tahun